Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-18 21:00:51【Resep Pembaca】842 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(33)
Sebelumnya: BPKP sebut pengawasan program MBG harus dari hulu ke hilir
Selanjutnya: KKP ungkap upaya atasi Cs
Artikel Terkait
- Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya
- KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat
- China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka
- BPKN wajibkan pelaku usaha patuhi regulasi keamanan pangan
- SPPG Polda Maluku kawal mutu dan ketepatan distribusi MBG ke sekolah
- Menlu Belanda harap rencana Trump permudah akses bantuan ke Gaza
- UMKM binaan Pertamina raup Rp250 juta di ajang MotoGP Mandalika
- Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta
- HMI: MBG bisa hadirkan generasi sehat dan berdaulat
- Mewujudkan ekonomi berkeadilan tanpa tambang
Resep Populer
Rekomendasi

BPOM respon sirop obat dari India diduga ber

Komdigi hadirkan Garuda Spark Medan untuk pengembangan talenta digital

Resep roti tawar rasa kopi ala Roti O, cocok untuk sarapan dan ngopi

Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta

SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan

56 UMKM di Jakbar ikuti pelatihan komoditi makanan

PBB sebut bantuan ke Gaza masih terus dihalangi

Klasemen Grup H: peluang Indonesia U